3 cara menjaga kesehatan balita

menjaga kesehatan balita dilakukan dengan memenuhi kebutuhan fisik, psikis dan membiasakan kebiasaan baik
Cara menjaga kesehatan balita

Bismillahirrahmanirrahiim

Balita adalah anak yang berusia di bawah lima tahun. Pada masa itu anak sedang lucu-lucunya. Usia di bawah lima tahun juga merupakan usia emas atau golden age karena otak anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Pada usia tersebut, anak akan menyerap setiap informasi yang baik dan buruk. Tentunya ini juga akan berpengaruh kepada kecerdasan anak.

Akan tetapi, anak balita memiliki kekebalan tubuh yang masih lemah, sehingga dapat menimbulkan anak mudah sakit. Mungkin tiap bulan ada saja penyakit yang menghampiri anak seperti : batuk, demam, pilek atau penyakit lainnya. Apalagi jika musim hujan atau kemarau.

Ketika musim hujan, biasanya anak terkena flu, batuk demam. Bila musim kemarau kadang anak dapat terkena dehidrasi. Apalagi kebiasaan anak yang suka memasukkan jari ke mulut. Jika orang tuanya lupa, kadang anak setelah memegang sesuatu lalu memasukkan jarinya ke mulut tanpa dibersihkan dahulu, sehingga dapat saja menimbulkan masalah pencernaan bahkan tipes.

Selain merepotkan, tentunya akan ada pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi yang masuk seharusnya untuk pertumbuhan dan perkembangannya, malah digunakan tubuh untuk menyerang penyakit yang masuk.

Baca juga : Anslisis SWOT dalam mendidik anak

Bagaimana mencegah supaya anak tidak sakit dan kesehatannya tetap terpelihara. Sebenarnya anda sudah mengetahuinya, tetapi mungkin tulisan ini dapat menambah pengetahuan anda tentang usaha menjaga kesehatan balita.

Ketika anda ingin menjaga kesehatan anak anda bahkan anda sendiri, ada tiga hal yang sebaiknya anda penuhi yaitu memenuhi kebutuhan fisik, psikis dan membiasakan kebiasaan baik. Jika anda mampu memenuhinya, insya Allah, anak anda akan terpelihara kesehatannya

A. Memenuhi kebutuhan fisik

Fisik manusia terdiri dari bagian padat dan. bagian cair. Bagian padat merupakan sel-sel tubuh yang membentuk organ-organ tubuh. Bagian cair adalah plasma atau cairan tubuh.

Sel tubuh merupakan sel yang hidup dan membutuhkan energi. Energi diperoleh dari pembakaran zat makanan oleh oksigen. Adapun cairan tubuh diperlukan untuk mempermudah metabolisme tubuh dan menjaga kestabilan suhu tubuh.

Perlu anda ketahui, bahwa manusia adalah mahluk omnivora. Omnivora adalah mahluk yang memakan segala jenis makanan seperti daging dan tumbuhan. Jadi balita sebaiknya bila usia di atas 2 tahun sudah diberi makan macam-macam makanan yang halal, bersih, sehat dan tidak berlebihan.

Berdasarkan hal tersebut, anda dapat mengetahui apa saja yang sebaiknya dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan fisik. Fisik seseorang termasuk balita membutuhkan makanan, minuman dan oksigen.

Baca juga : 6 Alasan suami istri tidak perlu cerai

Anak usia 0-6 bulan, makanan utamanya adalah air susu ibu. Berikan asi sepuasnya karena selain terdapat bahan makanan, asi juga terdapat antibodi dan memenuhi kebutuhan akan cairan.

Anak usia 6 bulan sampai 2 tahun, mulai diberikan makanan pendamping asi. Seiring bertambahnya usia, sebaiknya pemberian asi dikurangi dan mulai diberi susu formula dan berbagai jenis makanan seperti makanan orang tuanya.

Anak usia 2 tahun ke atas, anak sudah disapih. Sebaiknya anak diberikan makanan yang bervariasi. Pemberian susu formula tetap diberikan sebagai pelengkap nutrisi. Anak diberi minum sehari 8 gelas.

Kebutuhan oksigen diperoleh dari kondisi rumah yang cukup sirkulasi udara dan pencahayaan matahari. Anak juga diajak keluar pada waktu-waktu tertentu seperti jam 8 pagi dan sore hari.

B. Memenuhi kebutuhan psikis

Selain kebutuhan fisik, kebutuhan psikis anak juga sebaiknya dipenuhi. Psikis merupakan kondisi mental atau jiwa anak. Pemenuhan kebutuhan psikis bertujuan untuk memberikan ketenangan, kebahagiaan, kenyamanan dan keamanan anak.

Baca juga : Tips ngerem anak jajan

Secara langsung atau tidak langsung kondisi psikis anak akan mempengaruhi kondisi fisiknya. Jika anak merasa gelisah, marĂ h, kecewa atau lainnya, tentu dapat mempengaruhi nafsu makannya.

Kebutuhan psikis anak dapat dipenuhi dengan mengajak anak bercanda, komunikasi positif dan memberikan kesempatan anak untuk melakukan kegiatan yang disukainya dengan tetap menjaga kedisiplinan agar anak tetap terarah.

C. Membiasakan kebiasaan baik

Anak masih belum dapat membedakan perbuatan baik dan buruk. Contohnya memasukkan jari ke mulut ketika bermain. Hal itu tentunya kurang baik untuk kesehatannya. Untuk mencegahnya, anda dapat melarangnya dengan cara yang baik dan tidak menyakiti fisik dan perasaannya walaupun masih balita.

Balita sebenarnya paham dengan apa yang orang tuanya katakan tetapi belum bisa mengucapkannya. Saat anak memasukkan jari ke mulutnya, anda dapat mencegahnya dengan pelan kemudian mengingatkannya dengan nada suara dan bahasa yang santun. Itu membutuhkan ketekunan dan waktu yang tidak sebentar.

Baca juga : Cara mengubah ukuran kertas di ms word

Berikut ini beberapa kebiasaan baik yang dapat dilakukan oleh anak :

  • Membiasakan disiplin seperti kapan anak main, kapan anak makan, kapan anak tidur. Usahakan dilakukan tepat waktu
  • Membiasakan anak membaca buku atau dibacakan buku oleh orang tuanya.
  • Membiasakan anak beribadah
  • Membiasakan anak berkata yang sopan
  • Membiasakan anak membersihkan tangan, muka dan kaki, atau berwudlu setelah ketika memasuki rumah

Membiasakan anak untuk hal yang baik membutuhkan konsistensi dari orang tuanya karena sifat anak yang tidak menentu. Orang tua juga sebaiknya jujur kepada anak dan memberikan keteladanan kepada anak.

Demikian cara yang mungkin bermanfaat untuk memelihara kesehatan anak. Anda juga dapat mencari cara lainnya yang sesuai kepribadian dan kondisi anak karena setiap anak itu unik.

Jika tulisan ini dianggap bermanfaat, anda dapat membagikannya ke siapa saja agar banyak yang memperoleh manfaat dari tulisan ini. Silahkan baca juga artikel lainnya di TsazaOffice.

Komentar

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *