Analisis SWOT dalam mendidik anak

penerapan analisis swot dalam mendidik anak
Analisis SWOT dalam mendidik anak

Bismillahirrahmaanirrahiim

SWOT merupakan singkatan dari strength, weakness, oportunity dan treatment. Strengths berarti kekuatan atau kelebihan. Weaknesses berarti kelemahan atau kekurangan. Opportunities berarti peluang. Threats berarti hambatan.

Sistem swot umumnya diterapkan oleh suatu perusahaan dalam meraih keberhasilan dalam usahanya. Tetapi sistem swot juga dapat diterapkan dalam setiap aspek untuk meraih tujuan, termasuk dalam mendidik anak agar anda dapat mendidik anak sesuai apa yang dimiliki oleh anak anda.

Bagaimana analisis swot diterapkan dalam pendidikan anak?. Artikel ini akan memberi tahu anda mengenai hal tersebut. Selamat membaca.

A. Strenghts

Strenghts dalam bahasa indonesia berarti kekuatan. Dalam mendidik anak, strenghth dapat diartikan sebagai kelebihan yang dimiliki anak. Kelebihan anak dapat berupa bakat dan minat anak terhadap sesuatu.

Bakat merupakan kepandaian, sifat dan pembawaan dari seseorang yang dibawa sejak lahir. Bakat memudahkan seorang anak untuk memahami atau mengerjakan sesuatu dengan mudah dan dalam waktu singkat. Bakat anak dapat menjadi potensi bila dilatih dan dikembangkan.

Baca juga : 6 Alasan suami istri tidak perlu cerai

Bakat anak dapat dikenali melalui kebiasaan yang sering dikerjakan, tata bahasa yang digunakan anak, ketika anak sedang mengerjakan sesuatu atau ketika anak merasa nyaman dengan orang tuanya. Ketika anak sering melakukan sesuatu, mengucapkan sesuatu dengan bahasa yang baik, atau anak mampu menyelesaikan sesuatu dengan mudah dan singkat, maka dapat dikatakan anak berbakat dalam hal tersebut.

Minat, menurut kbbi, adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat anak dapat dilihat ketika anak memberikan perhatian lebih atau sangat suka terhadap sesuatu. Minat anak terhadap sesuatu akan mendorong anak untuk mengerjakan atau berusaha meraih apa yang diminatinya dengan sungguh-sungguh.

Kadang, bakat dan minat dapat sejalan. Tetapi terkadang tidak sejalan. Namanya juga anak-anak, belum paham akan potensi dan membedakan baik dan buruk. Oleh karena itu, tugas orang tua yang dapat mengarahkan bakat dan minat anak agar sejalan dengan bahasa yang baik, sopan, jelas dan tentunya melalui teladan agar anak merasa nyaman ketika diberi pengarahan dari orang tuanya.

B. Weakness

Weaknesses dalam pendidikan anak dapat diartikan sebagai kekurangan anak terhadap sesuatu. Misalnya anak kurang bisa matematika, anak kurang dapat bicara lancar, atau yang lainnya. Sebenarnya, kekurangan anak itu hanya masalah waktu yang dibutuhkan, untuk memahami atau mengerjakan sesuatu, lebih lama. So, tidak perlu risau.

Setiap orang akan mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu juga dengan anak. Ketika anak memiliki kekurangan, anda tidak perlu khawatir atau marah sama anak, kemudian kadang memaksa anak untuk dapat menutupi atau menghilangkan kekurangan anak sehingga anak merasa tertekan dan dapat menutupi kelebihan yang dimiliki anak. Jadi terima dan syukuri saja kekurangan anak.

Baca juga : Tips ngerem anak jajan

Anda hanya perlu memberikan motivasi positif kepada anak agar dapat mengasah bakat dan minatnya yang merupakan kelebihan anak. Selain itu juga memberikan fasilitas yang menunjang tumbuh kembang anak.

C. Opportunities

Opportunities dalam mendidik anak dapat diartikan sebagai peluang yang dimiliki anak untuk dapat bergaul, dan berhasil dalam lingkungan bahkan ketika anak dewasa dan bekerja. Anda sebaiknya dapat melihat peluang keberhasilan anak di masyarakat berdasarkan bakat dan minat anak, bukan keinginan atau harapan anda.

Misalnya anak punya bakat dan minat di bidang alam atau sains, maka sebaiknya anda dapat mengikutkan anak dalam les sains, lomba-lomba sains, dan cari sekolah atau pekerjaan yang terkait bakat dan minat anak di bidang sains.

D. Threats

Threats dalam mendidik anak maksudnya adalah hambatan atau rintangan yang bakal dilalui anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya serta berhasil dalam kehidupan anak. Hambatan dapat berasal dari internal dan eksternal anak.

Hambatan internal merupakan hambatan yang berasal dari diri anaknya. Contoh hambatan internal adalah rasa malas anak, mood, atau juga ketidaksukaan anak terhadap sesuatu yang merupakan bakatnya. Sebagai orang tua tentunya dapat ide-ide kreatif untuk mengatasi hambatan internal dan menyampaikan baik dan menerapkannya dengan kebijaksanaan.

Hambatan eksternal adalah hambatan yang berasal dari luar diri anaknya. Hambatan luar tersebut seperti keinginan orang tua yang memaksa, kakak atau adik, teman, maupun kondisi lingkungan. Terkadang sebagai orang tua yang sangat sayang kepada anaknya dan mengharapkan yang terbaik bagi anaknya, membuat orang tua tersebut tanpa sadar melakukan pemaksaan kehendak sehingga membuat anak tidak nyaman bahkan berontak. Teman main juga dapat menjadi hambatan bagi pengembangan bakat dan minat anak.

Baca juga : Cara mengubah ukuran kertas di ms word

Sebaiknya, sebagai orang tua dapat terus memperhatikan kondisi psikologi anaknya dan pergaulan serta lingkungan anaknya. Setelah memahami, orang tua dapat menentukan langkah yang tepat agar anaknya dapat mengembangkan bakat dan minatnya. Bakat dan minat anak itu akan banyak sekali.

Demikian penjelasan mengenai analisis swot dalam mendidik anak. Tulisan ini didasarkan apa yang penulis ketahui. Tentunya dapat lebih mengetahui tentang anak anda sendiri. Mari bersama-sama mendidik anak berdasarkan bakat dan minat anak serta diiringi dengan pendidikan akhlak yang mulia.

Jika tulisan ini dirasa bermanfaat, dapat kiranya anda bagikan kepada siapa saja agar banyak orang yang memperoleh manfaat dari tulisan ini. Baca juga artikel lainnya di TsazaOffice.

Komentar

Artikel paling banyak dibaca

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *