Saran mengatasi hutang

tips dan saran mengatasi hutang
Saran mengatasi hutang

Bismillahirrahmaanirrahiim

Kondisi ekonomi seseorang kadang naik turun. Ketika ekonominya naik, sebagian ada yang mampu menyimpannya untuk kebutuhan atau kesulitan di masa datang sehingga ketika masa sulit datang, dia mampu mengatasinya. Tetapi sebagian lain dihabiskan dengan alasan hanya cukup untuk kebutuhan keluarga sehingga tidak ada lebih untuk menabung dan saat kesulitan ekonomi datang, dengan terpaksa dia berhutang.

Sebenarnya wajar jika seseorang memiliki hutang. Namun bagaimana jika dia sedang tidak bekerja dan sulit mencari kerja kemudian yang memberi hutang menagihnya. Apa yang akan dilakukan jika kondisi seperti itu? Apakah akan memarahi yang menghutangi, atau berjanji dengan berkata "nanti ya" atau akan jujur jika sekarang sedang tidak bekerja. Ataukah mencari pinjaman lagi untuk membayar hutang yang sudah ditagih?.

Baca juga : Belajar sukses dari kesuksesan

Hutang memang membuat kepala pusing dan hati gelisah jika sudah ditagih. Karena masalah ini, dapat menimbulkan perselisihan antar teman atau keluarga sehingga menambah masalah.

Melalui tulisan ini, kami ingin berbagi saran untuk mengatasi kegelisahan hati dan syukur dapat mengatasi hutang. Ini hanya sebuah saran.

1. Mendekatkan diri kepada Allah

Ketika seseorang memiliki masalah seperti hutang, sebaiknya meminta tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sabar dilakukan dengan menahan diri dari perasaan, perkataan dan perbuatan salah seperti melanggar ajaran agama Islam, norma masyarakat dan hukum negara. Intinya tetap tenang, kemudian ambilah wudhu lalu shalat dengan tenang dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Jagalah shalat 5 waktu.

Kenapa mendekatkan diri kepada Allah? Memangnya hutangnya dapat terlunasi? Coba ambil analogi, jika seseorang meminta bantuan kepada orang lain, tentu dia akan mendekat kepada orang lain tersebut dan mengatakan maksud kedatangannya, entah maksudnya akan tercapai atau tidak.

Baca juga : Analisis SWOT dalam mendidik anak

Begitu juga ketika seseorang memiliki masalah kemudian dia meminta kepada Tuhannya, tentu dia harus mendekat dan mengutarakannya kepada Tuhannya. Jika meminta kepada Tuhan, insya Allah akan dikabulkan tentunya dengan syarat dia mematuhi perintah tuhan dan tidak buru-buru agar maksudnya tercapai.

Jadi setelah shalat, sebaiknya dia berdoa kepada Allah dengan kejujuran dan ketawadhuan serta kesabaran sampai hatinya tenang. Mintalah apa saja yang dibutuhkan sesuai permasalahannya. Lakukan itu sampai terwujud doanya.

2. Tetap berbuat baik kepada keluarga

Setelah mendekat dan berdoa kepada Allah, sebaiknya dia berbuat baik kepada keluarganya. Biasanya karena hutang, orang yang terdekat menjadi pelampiasan kekesalannya dan itu bukanlah solusi melainkan menambah kesalahan. Ingat keluarga adalah orang pertama yang selalu mendampinginya saat ada masalah.

Baca juga : 6 Alasan suami istri tidak perlu cerai

Seseorang dapat berbuat baik kepada keluarganya dengan berkata yang jujur, sopan dan menyenangkan hati, atau dengan mengerjakan pekerjaan di rumah untuk membantu keluarganya. Hal tersebut dilakukan untuk mengisi waktu senggang dalam menanti doanya.

3. Jauhi keburukan

Saran yang ketiga adalah menjauhi keburukan atau kebiasaan buruknya dan bekumpulah dengan orang baik. Disadari atau tidak, perbuatan buruk akan memberikan dampak buruk bagi hati, ucapan dan perilaku sehingga menambah kesulitan dan kesusahan. Sambil tetap berdoa.

4. Terus bergerak untuk mencari atau menerima pekerjaan apa saja yang penting halal

Ketika seseorang memiliki hutang dan sedang tidak bekerja, sebaiknya terus bergerak untuk mencari pekerjaan atau mengerjakan pekerjaan apa saja yang penting halal walaupun penghasilan belum sesuai. Bila perlu permintaanya di tambah agar memperoleh pekerjaan yang sesuai

Hal ini dilakukan agar pikiran tidak diiai hal buruk, karena dengan bekerja pikirannya akan terfokus dengan pekerjaannya. Di dalam pekerjaan itu terdapat kebaikan.

5. Sisihkan sebagian uang atau seluruhnya untuk membayar hutang jika  sudah diberi kemampuan.

Seberapapun penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang seadanya, sebaiknya disisihkan untuk menyicil atau melunasi hutangya agar yang menghutangi memiliki kepercayaan kepadanya. Hal tersebut dapat mengurangi ketegangan antara dia dan yang menghutanginya. Terus lakukan itu sampai lunas.

Jika seseorang yang memiliki hutang sebaiknya tidak menyakiti orang yang menghutanginya dengan membeli barang kecuali kebutuhan pokok. Bagi yang menghutanginya sebaiknya juga tidak menyakiti orang yang berhutang dengan mengungkit-ungkit terus hutangnya. Jika menagihnya, tagihlah dengan cara yang tidak menyakiti orang yang berhutang.

Bagi yang berhutang, jika memiliki kemampuan untuk melunasinya segera melunasinya sesuai perjanjian. Seseorang tidak akan bertambah kaya dengan tidak membayar hutangnya. Justru akan bertambah masalahnya. Boleh berhutang tetapi bayarlah tepat waktu agar tidak ada yang dirugikan.

Demikian beberapa saran yang mungkin dapat membantu seseorang untuk melunasi hutangnya. Anda dapat mencari sendiri solusinya yang cocok dengan permasalahan anda. Silahkan berikan tambahan saran di kolom komentar agar dapat berbagi pengalaman.

Jika artikel ini dirasa bermanfaat, silahkan bagikan kepada siapa saja agar banyak orang yang memperoleh manfaat dari artikel ini. Baca juga artikel lainnya di tsazaoffice. Terima kasih


Komentar

Artikel paling banyak dibaca

Hubungi Kami

Nama

Email *

Pesan *